Kandungan zat penting pada tumbuhan delima merah (Punica granatum) sangat berperan dalam menangkal sejumlah penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, melawan penularan virus HIV dan sejumlah penyakit lainnya.
Saat ini dalam berbagai jurnal kesehatan telah dipublikasikan manfaat tanaman delima merah, seperti dilansir oleh sejumlah media masa. Hasil peneltian para ahli menyimpulkan bahwa delima merah mengandung banyak asam ellagic berupa granatin B dan punicalagin, antioksidan, asam punicic, omega 5 yaitu asam lemak tak jenuh ganda yang bermanfaat untuk regenerasi sel dan proliferasi.
Delima merah juga kaya akan vitamin A, C dan E serta sumber mineral seperti kalsium, fosfor, potasium, zat besi, asam folat , niasin, thiamin, riboflavin dan folat.
Para ahli juga berhasil membuktikan penggunaan buah delima merah sebagai pengobatan yang dilakukan sejak ribuan tahun silam, terutama di kawasan Timur Tengah. Tumbuhan yang diyakini berasal dari Iran ini sekitar tahun 1600 Sebelum Masehi di bawah ke Mesir dan oleh masyarakatnya dijadikan bahan makanan dan obat. Buktinya terlihat di banyak lukisan kuno di Mesir. Bahkan para ahli menjuluki delima merah sebagai “super fruit”
Bagi kesehatan jantung, buah delima merah menyupai zat punicalagin yang akan menjaga pembuluh arteri selalu fleksibel dan mengurangi peradangan pada lapisan pembuluh darah. Hal itu akan mengurangi aterosklerosis yang menjadi penyebab penyakit jantung. Risiko terjadinya penyumbatan dalam arteri juga bisa dicegah oleh zat tersebut.
Seperti diketahui, penyumbatan dalam arteri akan menghambat aliran darah ke jantung dan otak sehingga bisa menimbulkan stroke. Delima merah juga mampu menurunkan jumlah kolesterol jahat (LDL) dan menambah jumlah kolesterol baik (HDL) dalam tubuh. Setidaknya, dalam 100 gram biji buah delima merah mengandung 259 mg kalium yang merupakan zat penting untuk memelihara kesehatan jantung.
Kadar gula darah normal dalam tubuh juga tetap terjaga jika rutin mengonsumsi jus buah delima merah. Para peneliti menemukan bahwa sekalipun buah delima merah mengandung fruksosa (zat gula), namun tidak ada peningkatan signifikan jumlah gula darah pasien diabetes saat mereka minum jus buah delima selama 2 minggu.
Manfaat lain buah delima yaitu menjaga tekanan darah tetap normal serta melindungi darah dari proses koagulasi dan membentuk gumpalan darah.
Sebagai pertahanan dari penyakit kanker, buah delima merah punya antioksidan 3 kali lebih banyak dari yang terdapat pada anggur dan teh hijau. Kandungan flavanoid yang dikandungnya akan mencegah radikal bebas dalam tubuh serta memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Antioksidan akan merangsang sel-sel darah putih untuk menetralkan racun dalam tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat.
Radikal bebas merupakan racun yang berasal dari polusi udara atau lingkungan. Radika bebas dalam tubuh menjadi pemicu utama penyakit kanker.
Zat dalam buah delima merah juga mampu memblokir aromatase, jenis enzim yang mengubah androgen menjadi estrogen, yaitu hormon yang berperan dalam perkembangan kanker payudara. Zat dari buah delima ini dapat pula memperlambat perkembangan kanker pada penderita kanker prostat.
Jurnal kesehatan tersebut juga mencatat bahwa mengonsumsi jus delima merah dapat meningkatkan kekebalan tubuh karena sifatnya sebagai anti bakteri dan mikroba yang cukup kuat. Hal ini baik dalam melawan virus dan bakteri. Selanjutnya, mikroba dalam mulut yang membuat infeksi staph serta gigi berlubang juga bisa dikurangi. Bahkan sifat anti mikroba tersebut dapat menghambat penularan virus HIV.
Intinya buah delima merah sangat baik dikonsumsi rutin karena selain manfaat di atas, masih ada manfaat lain seperti mengobati diare dan disentri. Caranya dengan mencampur 1 sendok teh madu dalam segelas jus buah delima.
Juga untuk mencegah anemia, menjaga kinerja lambung dan hati, membantu regenerasi tulang rawan, mengurangi radang sendi, untuk ibu hamil, merawat keremajaan kulit, memperlambat proses penuaan dini, mencegah kanker kulit, mencegah rambut rontok, mengobati disfungsi ereksi pada pria.